Keza Felice: Novel
News Update
Loading...
Tampilkan postingan dengan label Novel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Novel. Tampilkan semua postingan

Jumat, 05 September 2025

SPOILER Novel Terbaru Keza Felice "Tetap Menikah atau Berpisah"

SPOILER Novel Terbaru Keza Felice "Tetap Menikah atau Berpisah"

 


Hai, Teman-teman. 

Kayaknya udah lama banget aku nggak muncul. Dan kali ini aku datang membawa novel terbaruku yang dirilis di Aplikasi KBM App.

Teman-teman bisa membaca secara langsung dengan klik di sini

Judu: Tetap Menikah atau Berpisah

Penulis: Keza Felice


Btw, posting-an ini hanya spoiler dari bab premium ya. Untuk full bab teman-teman bisa langsung baca melalui aplikasinya.

Dan besok aku bakal up full bab 8,9, dan 10.


Selamat Membaca dan jangan lupa mampir ke aplikasi untuk baca-baca.

---------------

“Apa arti PERNIKAHAN dan ANAK menurutmu?”

(Sebuah kisah yang kadang kala relate dengan kehidupan sehari-hari kita)


•••••••••
Kakak iparku selalu merendahkan dan menghinaku karena dia pikir aku pengangguran dan susah ha mil. Dia nggak tau kalau ternyata aku itu orang yang diam² membantunya sukses.
----------------------


“Kenapa sih perempuan yang baru nikah langsung didesak untuk cepet ha mil?”

Mulanya aku tidak percaya dengan trend viral di sosial media yang mendemonstrasikan tentang “marriage is scary.” 

Tentang beban mental seorang istri saat mendapatkan pertanyaan “Kapan kamu ha mil?” atau “Sudah ha mil atau belum?” dari orang-orang terdekat bahkan keluarga sendiri.

Dan sekarang aku benar-benar mengalaminya. Padahal, usia pernikahanku dengan Kaivan masih seumur jagung. 

“Kamu nggak mau cari kesibukan, Tha?” tanya Mbak Shelly tiba-tiba. “Cari pekerjaan misalnya, atau ikut kelas masak biar lebih produktif,” imbuhnya.

Aku merasa heran mengapa kali ini dia sangat peduli padaku. 

“Aku udah ada pekerjaan, Mbak, tapi bisa dilakukan di rumah.”

“Kamu kerja apa?”

“Cuma sebagai penulis artikel.” Aku berusaha tetap tenang meski kakak iparku sedang menatap dengan mimik mengejek.

“Ternyata kamu penulis juga, Tha?” tanyanya,  sambil menaikkan sebelah alis.

“Iya, Mbak, lumayan hasilnya bisa dipakai untuk keperluan mendadak.” Aku masih mencoba merendah.

“Kamu harus bisa contoh Anjanisweet, Tha. Dia populer loh dikalangan pebisnis.” 

Tiba-tiba saja, Mbak Shelly mempromosikan seseorang di hadapanku, hanya untuk membuatku merasa 'kecil' karena dia pikir aku tidak punya prestasi.

Aku pikir peng hi naan Mbak Shelly berhenti sampai di situ. Tapi nyatanya TIDAK. Dia malah membahas soal ke ha milan padahal tau aku baru menikah dengan adiknya.

“Oh iya, ngomong-ngomong kapan nih mbak mau dikasih keponakan?” tanyanya sambil menatapku.

“Shell, kok tiba-tiba tanya begitu, sih?” tegur Nency—ibu mertuaku. Dia tidak ingin aku merasa terbebani soal keha mil an.

“Lagi proses, Mbak. Doakan saja,” jawab suamiku yang kebetulan ada di sebelahku. 

“Ada bagusnya kalau kalian cepet punya ba by. Atau sebelum terlambat mending periksa kesehatan dulu ke dokter, memastikan kalau kalian sama-sama subur,” tandasnya.

“Shell, nggak bagus bilang begitu. Kamu nggak boleh–”

“Cukup Mbak!” potong Kaivan, saat ibu mertuaku sedang menegur Mbak Shelly. “Kamu nggak berhak ya mencampuri urusan keluarga aku.”

Aku menarik napas panjang, wajahnya memerah menahan emosi. “Aku tahu mbak nggak suka dengan Mitha sejak kami menikah. Jangan anggap aku bodoh karena selama ini hanya diam.”

“Mas, udah …,” ucapku sambil mengelus bahu Kaivan, suamiku. Namun dia segera mengalihkan tanganku.

“Sekali lagi kamu bikin Mitha merasa nggak nyaman, aku nggak akan tinggal diam!” an ca mnya.

Kami segera meninggalkan rumah mereka dengan sikap yang tak seharusnya. Tetapi suamiku juga tidak ingin aku semakin tertekan jika terlalu lama di sana.

“Ini sudah bulan keempat dan hasilnya masih negatif lagi, Mas. Padahal aku udah telat ha id selama sembilan hari,” keluhku.

Suamiku menatap dengan sorot mata teduh. “Nggak apa-apa, Sayang. Kita masih punya banyak waktu. Kita masih bisa mencobanya, dan aku nggak pernah menuntut kamu untuk cepet ha mil.”

Lega sekali rasanya. Setidaknya setelah dihan tam ucapan menyakitkan dari iparku, suamiku masih berada di pihakku untuk membela.

******
Setelah kejadian itu, aku memilih untuk berlibur ke rumah Ibuku. Aku pikir semua akan baik-baik saja. Tapi, lagi-lagi pertanyaan tentang “Kapan ha mil?” atau “Udah ha mil apa belum?” terus menghantuiku.

“Ibu, Mitha mau tanya sesuatu. Dulu Ibu ha mil jarak berapa bulan setelah menikah?” tanyaku pada Ibu.

“Setahun lebih, Tha. Kenapa tanya begitu?”

Aku cuma bisa menggeleng untuk menutupi kegelisahan.

“Kamu ditanya orang-orang 'kapan ha mil' ya?”

Kali ini aku mengangguk.“Sampai sekarang aku belum hamil dan hasilnya masih negatif setiap bulan, Bu. Dan pertanyaan orang-orang bikin aku tertekan.”

Ibuku, Dewi, menggenggam tanganku. “Itu wajar kok. Nggak perlu dipikirkan. Ibu aja butuh satu tahun berjuang. Lagi program ha mil itu nggak boleh kalau terlalu capek dan stres.” 

Aku mengangguk, menerima nasehat ibu. 

Tapi, perasaanku langsung berubah begitu bertemu dengan tetangga ibuku saat kami sedang bersantai di teras rumah.

“Eh Mbak Mitha mudik, ya? Gimana … udah ngisi belum tuh perutnya?” tanya Mbak Yuni.

“Sudah, Mbak Yun. Ngisi nasi sama lalap daun ubi tuh barusan,” jawab ibuku meledek.

“Ih, ditanya serius kok, jawabnya malah sembarangan,” balas Mbak Yuni sambil memonyongkan bibirnya. 

“Kami kan baru menikah beberapa bulan, Mbak. Jadi santai dulu lah,” balasku sambil tersenyum ramah.

Akan tetapi Mbak Yuni tidak peduli. “Ah, zaman sekarang banyak yang bisa cepat! Anakku itu baru dua bulan menikah bisa langsung ha mil. Mitha kan, sehat-sehat pasti bisa juga dong langsung ha m il.”
 
Aku tidak menjawab perkataan tetangga yang julid itu. Aku bahkan memaksakan diri untuk tetap tersenyum.

“Ya sudah, aku pulang dulu. Semoga cepet diberi mo m ongan,” imbuhnya, memberikan doa yang terkesan seperti terpaksa.

“Aamiin,” jawabku dan Ibu berbarengan. 

“Siapa tau beneran jadi doa, ya, Tha,” ucap ibu sambil menepuk pelan punggung tanganku saat menyadari aku sedang menahan emosi.

•••••••••
Katanya a n ak itu rezeki dan titipan dari Allah. Jadi manusia nggak pernah tau, kan, kapan rezeki itu datng?

Tapi kenyataannya, kita sering sekali melukai perasaan perempuan lain dengan menanyakan hal yang dianggap 'sepele' itu. 

Padahal, pertanyaan “Kapan Ha mil?” atau “Udah ha mil apa belum?” bisa sangat melukai perasaan seseorang yang sedang memperjuangkannya.

Seperti yang Mitha alami. Usia pernikahannya masih sangat muda. Tapi orang-orang di sekitarnya sudah banyak bertanya dan membanding-bandingkan dengan yang lainnya.

Bahkan, pertanyaan yang menyinggung itu juga keluar dari mulut Kakak Iparnya 

📔Cuplikan dari novel:
“TETAP MENIKAH ATAU BERPISAH” di KBM App
(Kisah perjalanan rumah tangga yang tidak pernah mulus—mengetuk hati untuk kembali mengevaluasi kehidupan sehari-hari)

Ini adalah potongan cerita yang membuka mata hati kita tentang arti pernikahan, keha milan, kepercayaan, dan saling menghargai.

⁉️Apa arti pernikahan dan an ak menurut kamu?

••••
Kadang kala kita butuh satu kisah untuk melihat hidup dari sisi yang lainnya.

Kalau kamu pernah merasa tak nyaman ditanya soal ke ha milan, atau lelah menghadapi iparmu yang julid....
Maka cerita ini bisa membuatmu menyadari bahwa pernikahan bukan hanya soal cinta, tapi ada banyak hal di dalamnya yang seharusnya  menguatkan kamu untuk terus bertahan.

Siap menyelami kisahnya?
Klik untuk baca selengkapnya 👇


Rabu, 10 November 2021

Kamis, 04 November 2021

Sabtu, 23 Oktober 2021

Kamis, 30 September 2021

Jumat, 27 Agustus 2021

Rekomendasi Novel yang Seru untuk Dibaca saat Santai, Diambil dari Kisah Nyata!

Rekomendasi Novel yang Seru untuk Dibaca saat Santai, Diambil dari Kisah Nyata!

 



Buat kamu yang merasa bosan dengan kesibukan atau aktivitas harian yang selalu sama, membaca mungkin bisa menjadi salah satu solusi untuk mengembalikan mood seperti sedia kala. Kegiatan membaca juga dapat berguna untuk mengisi waktu luang agar harimu tidak terasa membosankan.

Sudah berapa banyak novel yang kamu baca selama satu bulan terakhir? Kamu tidak perlu bingung untuk mendapatkan bacaan yang seru dan menantang. Sebab kali ini kamu bisa berkenalan dengan novel bergenre horor berjudul Milna and Me.

Sabtu, 21 Agustus 2021

SPOILER Novel Ada Hati yang Terluka - Bab 2 Tidak Berguna(Telah Terbit)

SPOILER Novel Ada Hati yang Terluka - Bab 2 Tidak Berguna(Telah Terbit)





 

Waktu masih menunjukkan pukul tujuh ketika Raven mengucek mata sembari menarik ponselnya yang tersimpan di bawah bantal. Lelaki bermata belok itu hanya duduk di ranjang tanpa ingin beranjak. Matanya yang semula buram seketika menjadi sangat berbinar. Ditatapnya saksama layar yang memampangkan posting-an foto bersamanya di Barriecito.

“Oh Tuhan! Nggak nyangka banget bakal seantusias ini reaksi mereka,” gumamnya sambil cekikikan. Hatinya yang sedang berbunga-bunga bahkan sampai menutup pandangannya terhadap kehadiran Alifa.

“Mas, nanti kamu ada acara, kan, di SMK Nurul Himmah?” Alifa berdiri di hadapan suaminya, tapi Raven tidak menggubris. “Mas, ini sudah jam tujuh, kamu harus segera mandi dan sarapan! Aku sudah siapkan nasi goreng dan telur dadar untuk kamu,” lanjutnya, berusaha menyadarkan suaminya yang sedang hanyut oleh sosial media.

“Eh, Lif! Coba kamu lihat ini! Aku nggak nyangka kalau kehadiranmu semalam ternyata berdampak besar untuk menaikkan pamorku.” Bukannya merespons perkataan istrinya, Raven malah menyodorkan ponselnya kepada Alifa.


“Astaga, Mas! Kamu dari tadi nggak nganggep kedatanganku cuma gara-gara posting-an banjir like dan komentar netizen?” Alifa merasa dongkol. Bukan apa-apa, hanya saja yang Raven lakukan sepagi itu adalah hal yang sama sekali tidak penting.

“Asal saja kalau bicara! Ini tuh sebuah pencapaian, Lif! Sekarang follower aku meningkat, begitu juga dengan jumlah like dan komentarnya. Selama aku jadi motivator, baru ini unggahanku yang banjir perhatian.” Raven menatap Alifa sambil menggeleng keheranan.

“Ya aku tahu, Mas. Tapi bisa kan, kalau bangun tidur itu nggak meriksa ponsel dulu?”

“Halah! Kamu bilang begitu gara-gara nggak terima ada yang komen buruk tentangmu toh? Lah, itu kenyatan, Lif. Kamu memang gendutan sekarang,” ejek Raven sembari beranjak keluar. “Eh tunggu, aku lupa bilang kalau kamu itu seharusnya bersyukur nikah sama aku!”

“Mas, kamu itu!” Alifa meremas wajahnya. Dia tidak dapat berbicara lagi, tenggorokannya seperti tertusuk belasan duri ikan. Apa kabar dengan hatinya? Alifa hanya mengelus dada sembari membendung genangan kecil pada pulupuk mata.

Bisakah dia kembali bersabar? Dan jawabannya adalah ‘iya’. Mau tidak mau Alifa harus selalu mengalah karena dia punya tujuan tersendiri. Meskipun, kepahitan lebih sering mencekiknya. Dia hanya berpikir jika fase seperti itu memang akan ada dalam rumah tangga.

Alifa mendesah, mungkin situasi akan lebih buruk dari apa yang dipikirkannya. Firasatnya tidak pernah salah, intuisi seorang wanita yang melankolis jarang meleset.

“Mbaaaak! Kenapa kuning telur ini pecah dan nggak bisa bulat kayak posting­-an para Foodies, sih?”

Good job! Belum juga firasat itu hilang dari benak Alifa, sekarang Nevana sudah memulai kegaduhan. Sungguh kombinasi menyebalkan untuk memulai hari.

“Iya, Neva! Maafin Mbak, ya! Foodies, kan, biasanya dimasakin sama chef, jadi hasilnya bakal bagus,” terang Alifa. Dia tergopoh menuju ruang makan. “Mau coba Mbak buatkan yang baru?” tanyanya lirih. Alifa tahu, situasi seperti sekarang sangat dibenci oleh adiknya. Nevana paling tidak suka jika keinginannya tidak terealisasi. Namun, itu bukan murni kesalahannya, kan? Alifa sudah berusaha membuatkan telur ceplok dari sebelum subuh. Meskipun, hasilnya masih tetap sama.

“Alifa! Kamu ini bisa nggak sih, jangan menciptakan sumber keributan kalau pagi? Tadi gangguin aku, sekarang lihat! Adikmu sendiri jadi nggak nafsu makan gara-gara kamu nggak becus bikin telur ceplok!”

“Aku males sarapan, Mbak!”

“Neva, biar Mbak pesankan dulu pakai Goprek, ya?” tawar Alifa sebelum Nevana meninggalkan meja.

“Nggak usah, Mbak! Kamu makan aja itu telurnya, Neva kenyang,” sungutnya. Kemudian, gadis bermata sipit itu menutup pintu kamarnya dengan cepat dan kuat.

“Kamu itu bisa apa lagi sih, selain nulis hal nggak penting?” Raven menyipitkan tatapannya terhadap Alifa.

Kini Alifa merasa semakin tidak berguna. Ketidakmampuannya menjawab pertanyaan Raven sudah cukup menunjukkan jika dia hanya seonggok daging hidup yang tidak becus mengurus keluarga. Padahal, hati kecilnya masih yakin bahwa dia lebih dari sekadar layak untuk dihargai dan dihormati, sekalipun dia memiliki kekurangan.

“Sudahlah! Mungkin kamu itu terlalu cupu atau lebih tepatnya kurang pergaulan. Ditanya cuma bisa diam, kerjain apa-apa nggak pernah bener. Sumpah dongkol aku, Lif!”

“Dongkol kenapa lagi, Mas? Nasi goreng dan telur dadar untukmu sudah enak, kan?” tanya Alifa, meminta kejelasan.

“Memang sih, tapi kamu sudah bikin Nevana nggak nafsu makan!” Raven membanting sendoknya di meja. Kemudian, dia berlalu begitu saja.

Alifa menggigit bibir bawahnya untuk menahan kegetiran ketika suaminya lagi-lagi bersikap keras. Sekarang, bibirnya bahkan lebih terasa perih dibandingkan perasaannya. Meskipun begitu, dia pasti akan baik-baik saja setelahnya.

“Tapi, kenapa Mas Raven ikut-ikutan marah? Aku, kan, nggak ada salah sama dia,” gerutunya polos.

Alifa tidak mau terlalu memikirkanya karena merasa itu akan sia-sia. Lebih baik segera membereskan meja makan, lalu bekerja. Ya, itu lebih baik daripada membuang-buang waktu untuk merenungi ucapan Raven. Setidaknya, menulis akan membantunya mengikis rasa tidak berguna yang menyumpal pikiran.



Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Harus Punya Novel Ada Hati yang Terluka

   5 Alasan Mengapa Harus Punya Novel “Ada Hati yang Terluka”

5 Alasan Mengapa Harus Punya Novel “Ada Hati yang Terluka”




Novel Ada Hati yang Terluka merupakan karya ketiga dari Keza Felice. Kali ini novel yang penulis garap tidak lagi bergenre horor ataupun misteri, melainkan bergenre adult. Apabila sebelumnya kamu menemukan kisah-kisah seram dan mencekam dari kedua novelnya yang sudah lebih dulu terbit, maka kali ini kamu akan menemukan warna-wara baru dalam novel tersebut.

Novel Ada Hati yang Terluka digarap dalam waktu kurang lebih empat puluh hari di mana pada awalnya novel tersebut diikutseratakan dalam challenge kelas menulis. Yang kemudian setelah terpilih, penulis memutuskan untuk menerbitkan karyanya itu di Redaksi Hydra.

Alasan Mengapa Harus Punya Novel Ada Hati yang Terluka

Mungkin bagi sebagian orang novel bergenre adult sudah sangat biasa. Akan tetapi novel yang menceritakan tentang kehidupan rumah tangga ini akan memberikan kamu kesan berbeda. Penulis juga menyisipkan pesan-pesan tersirat dalam setiap kisah yang dia gambarkan dalam novel tersebut.

Tak hanya itu saja, novel ini juga menjadi self reminder bagi penulis, di mana kejadian serupa memang sangat bisa terjadi bagi siapa saja.

Nah, mengapa sih kamu harus banget punya novel Ada Hati yang Terluka? Berikut lima alasan yang dapat kamu ketahui.

1. Out Of The Box

Ternyata novel yang diperankan oleh Alifa Atabinda dan Raven Sagara ini merupakan sebuah tulisan yang berhasil terselesaikan atas dasar out of the box penulis. Apabila sejak tahun 2018 penulis sudah gemar dan mencintai genre horor, kali ini penulis mencoba untuk mengasah kemampuannya dengan menggarap genre adult walaupun hal tersebut berada di luar zona nyaman.

Penulis berusaha untuk menciptakan “sesuatu” di balik karya tulisnya. Oleh karenanya kisah dalam novel Ada Hati yang Terluka juga dibuat dengan beberapa riset yang ada di dunia nyata, yang kemudian dikemas sedemikian rupa hingga akhirnya tersusun rapi dalam kisah kehidupan rumah tangga Alifa.

Mungkin kamu bisa membayangkan bagaimana keseriusan penulis dalam menggarap novel tersebut. Sebab genre yang diusung memang berbeda daripada biasanya. Tetapi keseriusan menjadikan novel AHYT alias Ada Hati yang Terluka berhasil membuat para pembaca turut hanyut dalam kisah para tokoh di dalamnya.

2. Harga Murah


Alasan kedua mengapa harus punya novel Ada Hati yang Terluka karena buku cantik ini ternyata dijual dengan harga murah. Tak perlu merogoh kantong terlalu dalam, hanya dengan mengeluarkan uang sebesar Rp82.000 kamu sudah bisa mendapatkan novel karya Keza Felice ini.

Novel dengan nomor ISBN 978-623-6969-39-7 ini berjumlah 193 halaman dan sangat cocok dinikmati untuk mengisi waktu luang, terlebih saat PPKM seperti sekarang ini. Cerita yang disuguhkan pun tidak membosankan karena selalu ada kejutan dalam setiap chapter cerita.

Oleh karenanya dengan harga murah tersebut kamu sudah bisa memeluk novel Ada Hati yang Terluka tanpa repot-repot. Karena kamu dapat menghubungi penulis secara langsung atau justru dengan memesan ke penerbit Redaksi Hydra (CP Kak Gabriel: 089603229227) . Dalam beberapa waktu mendatang kamu juga sudah bisa membeli novel ini melalui marketplace Redaksi Hydra.

Kabar baiknya, novel  Ada Hati yang Terluka juga dapat dipesan dalam bentuk paket bernama Queen Set yang di dalamnya terdapat juga novel Milna and Me. Untuk paket tersebut kamu hanya perlu mengeluarkan budged sebanyak Rp157.500 yang bila dibeli secara terpisah kamu harus mengeluarkan budged untuk keduanya sebesar Rp162.500.

Kentungan membeli novel dengan Queen Set di antaranya adalah ongkir lebih hemat karena tidak perlu beli dua kali dan harganya pun sudah mendapatkan diskon.

3. Banyak Pembaca yang Baper

Pada mulanya novel Ada Hati yang Terluka karya Keza Felice ini dipublikasikan pada platform menulis online bernama Wattpad. Kamu masih bisa membaca beberapa bab yang tersedia secara gratis dengan mengunjungi akun Wattpad @Keza236 atau bisa dengan meniliknya di sini : Karya Keza Felice

Nah, ternyata novel genre adult pertama dari penulis mendapatkan sambutan hangat dari para pembaca. Banyak di antara mereka yang mengungkapkan “perasaannya” sebagai repons dan bentuk dukungan untuk setiap chapter novel tersebut melalui kolom komentar.

Banyak yang mengaku merasa kesal dan juga baper dengan rangkaian adegan yang ada di dalam novel. Bahkan, salah satu tim penerbitan pun mengatakan bahwa novel bertema rumah tangga garapan penulis ini sangat ngefeel dan benar-benar berhasil membawa pembaca merasa geregetan. Sebenarnya apa yang terjadi antara Alifa dan suaminya?

4. Relate dengan Kehidupan

Tokoh Alifa Atabinda dalam novel Ada Hati yang Terluka juga digambarkan dengan detail oleh penulis. Perempuan yang bekerja sebagai content writer tersebut dinikahi oleh seorang motivator kondang bernama Raven Sagara.

Perempuan berpipi tembam dan berkacamata bulat jumbo itu bahkan sangat mencintai suaminya, walaupun pada kenyataannya Raven selalu meminta Alifa untuk melakukan gimik mesra setiap kali berada di hadapan publik.

Karier Raven yang sudah di atas awan bahkan menjadikan dia semakin menggila terhadap pujian. Raven berhasil mengelabui banyak orang dengan perlakuan manisnya terhadap Alifa. Kamu dapat menyaksikan adegan tersebut dengan membaca BAB I Novel Ada Hati yang Terluka

Sebenarnya apa yang dilakukan oleh Raven ketika tidak di depan publik? Mengapa Alifa tetap mencintai dan menerima setiap yang dia lakukan?

Sebenarnya Raven bukanlah tokoh yang digambarkan dengan kesempurnaan hakiki seperti cerita cinta pada umumnya. Dia adalah lelaki bertubuh super ceking yang bermata belok. Tetapi Alifa bahkan tidak pernah mencela ataupun memberikan kritik terhadapnya karena dia ingin menunjukkan baktinya kepada suami. Tetapi apakah Raven juga melakukan hal yang serupa kepada istrinya?

Alifa bahkan memiliki kebiasaan unik sebagaimana manusia di kehidupan nyata ketika sedang menahan kegetiran, kekhawatiran, dan juga ketakutan terhadap suatu hal.

Dalam kisah tersebut, Alifa juga mempunyai seorang adik perempuan bernama Nevana yang polahnya cukup menguras kesabaran. Tetapi Alifa sangat menyayangi adiknya itu walaupun sifat mereka sangat berbeda. Di lain sisi Alifa juga mempunyai seorang sahabat bernama Rashka, pemilik toko kue yang sangat setia.

Rashka menjaga Alifa sebagaimana Kakak kepada adiknya. Dia bahkan tidak ingin memiliki pasangan sebelum Alifa benar-benar menjalani kehidupannya dengan sempurna. Perhatian Rashka bahkan membuat pembaca meleleh tingkat tinggi dan pengin sekali sosoknya benar-benar ada di dunia nyata.

Jadi, sebenarnya apa yang terjadi di antara mereka? Kamu tidak akan bisa menebak karena penulis mengemas cerita ini dengan liku-liku pahit manis yang bisa dinikmati dan diketahui hanya dengan membacanya.

5. Biodata Penulis

Penulis merupakan seorang alumni STIT Pringsewu, Lampung jurusan Manajemen Pendidikan Islam, yang lahir pada 15 Agustus. Mempunyai hobi mendengarkan musik sambil menulis, dia juga ternyata sangat suka ngemil agar suasana menulis tidak membosankan.

Selain itu penulis juga sudah merilis kedua novelnya yang bergenre misteri dan horor: Asrama Hagers (Aliena Publishing, 2020) dan Milna and Me (Redaksi Hydra, 2021). Sampai saat ini penulis baru memiliki empat novel tamat, termasuk Ada Hati yang Terluka dan satu novel lainnya yang masih berupa draft.

Penulis yang akrab disapa Keza ini juga merupakan seorang content writer dan ghost writer. Beberapa website juga telah memberikan kesempatan kepadanya untuk terus melatih kemampuan menulis artikel dengan memberikannya ‘rumah’. Sehingga setiap hari penulis selalu menerbitkan artikel-artikel dengan tema menarik.

Penulis juga aktif di media sosialnya seperti Instagram dan facebook. Siapa pun dapat menghubunginya kapan saja. Jika ingin sharing seputar kepenulisan, Keza juga membuka pintu bagi siapa pun. Jadi tidak perlu ragu untuk menyapanya melalui media sosial yang dia miliki.

Baca Juga: Bcca Gratis! Novel Ada Hati yang Terluka BAB 2

 

Nah, sekarang sudah siap belum nih untuk memeluk novel Ada Hati yang Terluka? Kamu bisa membelinya kapan pun, tapi makin cepat semakin baik kan tentunya? Oleh karena itu sebelum ketinggalan trend, mendingan hubungi penulis langsung, deh! Tidak perlu sungkan untuk bertanya, ya.


Notification
Selamat Datang di Blog Keza Queen.
Done