[CERPEN] Mimpi Tak Semanis Gulali
Tanganku
menggenggam segumpal nyawa yang kutarik keluar dari dalam jiwa, lalu kuletakkan
di atas kain putih yang baru saja selesai dijahit oleh Ibu. Kemudian, aku
membungkusnya dengan rapi dan mengikatnya menggunakan pita besar dan memasukkannya
ke laci nakas. Segumpal nyawa itu sudah tidak tampak oleh mataku lagi setelah
laci tersebut tertutup.