Mengenal Tari Sirih Kuning Terlengkap Mulai dari Sejarahnya - Keza Felice
News Update
Loading...

Minggu, 26 September 2021

Mengenal Tari Sirih Kuning Terlengkap Mulai dari Sejarahnya

 

Tari Sirih Kuning


 

Penulis: Keza Felice

Sama halnya dengan tarian lainnya, Tari Sirih Kuning juga mempunyai sejarah tersendiri. Diketahui bahwa tarian ini merupakan pengembangan dari Tari Cokek. Ini adalah salah satu tari yang berasal dari adat Betawi, Provinsi Jawa Barat.

Biasanya tari ini dilakukan secara berkelompok atau per seorangan oleh laki-laki dan perempuan. Tarian ini termasuk dalam jenis tari penyambutan serta pergaulan bagi muda-mudi di daerah Betawi.


Mengenal Pengertian Tari Sirih Kuning dari Betawi

Bukan hanya untuk penyambutan, tarian ini juga sering kali ditampilkan untuk pengiring pengantin Betawi saat melakukan proses sirih dare oleh pengantin pria.  

Dahulunya tari sirih kuning ini banyak ditampilkan secara berpasangan dengan iringan Gambang Kromong, musik khas Betawi. Tidak hanya itu saja, tarian ini juga dapat digunakan untuk acara penyambutan maupun memeriahkan sebuah acara. Pada dasarnya tarian Sirih Kuning merupakan pengembangan dari tari Cokek.

Sejarah Tari Sirih Kuning Asal Daerah Betawi

Tari Cokek merupakan tari permainan dan pergaulan masyarakat Tionghoa yang berada di daerah pesisir Betawi pada zaman penjajahan Belanda. Ini merupakan awal mula kemunculan Tari Sirih Kuning yang memang dikembangkan dari tarian leluhurnya, tari Cokek.

Pada awal perkembangannya, tarian ini dilakukan secara berpasang-pasangan dengan posisi tidak saling bersentuhan alias diberi jarak. Namun, seiring perkembangan zaman akhirnya tari ini dapat dilakukan tanpa berpasangan.

Sampai saat ini tarian sirih kuning akan ditampilkan oleh sekelompok penari wanita saja. Seperti yang telah diketakan sebelumnya bahwa tarian ini juga dilakukan ketika mempelai laki-laki akan menyerahkan sirih dare yang diketahui merupakan persembahan untuk mengajak mempelai perempuan untuk duduk bersanding.

Sirih Dare ini berupa empat belas lembar daun sirih yang dilipat terbalik membentuk kerucut terbalik. Tatanannya pun sangat rapi, yakni tujuh lembar berada di sisi kiri dan tujuh lembar lainnya berada di sisi kanan. Dan pada bagian tengahnya akan diletakkan setangkai mawar merah serta lembaran uang dengan percahan terkecil Rp1.000 hingga tertinggi yakni Rp100.000.

Serangkaian acara tersebut dilaksanakan sebagai ungkapan serta lambang kasih sayang dan cinta dari seorang suami kepada istrinya.

Properti dan Kostum Tari Sirih Kuning Berasal dari Adat Betawi

Properti yang digunakan oleh para penari sirih kuning biasanya hiasan kepala berupa bunga, cadar khas Betawi bagi wanita, atau kerudung. Untuk para penari pria akan menggunakan topi atau kain berbentuk kerucut.

Sedangkan aksesoris yang digunakan yakni berupa ikat pinggang yang bisa dipakai baik bagi penari pria ataupun wanita. Kemudian, mereka juga akan menggunakan selendang yang juga bisa digunakan untuk menarik penonton agar mereka mau menari. Selendang juga bisa difungsikan untuk menarik penari wanita saat memasuki gerakan berpasangan.

Selendang tersebut pada umumnya akan dikalungkan oleh penari pria dan kemudian diikatkan pada pinggang penari wanita bila memang tidak berpasangan. Ini merupakan keunikan tari sirih kuning yang menjadikannya sebagai seni tradisional yang cukup populer.

Dalam segi kostum, baju atasan yang digunakan oleh para penari sirih kuning merupakan pakaian tradisional khas Tionghoa. Para penari lelaki akan menggunakan baju yang longgar dengan bagian lengannya yang panjang. Sedangkan para penari perempuan akan menggunakan kebaya yang berbahan sutra.

Untuk kostum bagian bawah, para penari akan menggunakan kain batik tradisional khas Betawi dengan motif tanduk atau juga memakai celana panjang dengan warna senada baju atasan, dan juga berbahan sutra.

Pakaian yang digunakan biasanya berwarna cerah, seperti kuning, merah, dan hijau. Sedangkan perlengkapan yang digunakan di bagian kepala di antaranya: tusukan bunga khas gaya Tionghoa, konde, dan hiasan berupa bunga.

Baca Artikel Lainnya: 21 Tari Tradisional Jawa Timur Lengkap dengan Penjelasan Rincinya

Fungsi Tari Sirih Kuning

Biasanya tarian ini digunakan untuk mengiringi prosesi pernikahan dari adat Betawi. Tidak hanya itu, tari sirih juga dapat difungsikan untuk menyambut tamu kehormatan dan juga untuk ditampilkan dalam acara lain, seperti 17 Agustusan, khitanan, dan lain sebagainya.

Tentu saja tarian ini ditampilkan untuk memeriahkan acara tersebut sekaligus untuk menghibur masyarakat yang menyempatkan hadir pada acarac-acara itu. Meski demikian, utamanya dilakukannya tarian ini bertujuan untuk melestarikan salah satu budaya Indonesia yang sudah ada sejak zaman dahulu agar tidak hilang tergerus perkembangan zaman.

Musik Pengiring Taraian

Tarian ini menggunakan iringan musik berupa alat-alat musik tradisional khas Betawi, salah satunya yakni gambang kromong dengan paduan gamelan. Alat-alat musik yang digunakan akan dipadukan dengan alat musik gesek khas Tionghoa, di antaranya yaitu tehyan, sukong, dan kongahyan yang berperan sebagai bass.

Sedangkan lagu yang digunakan dalam pementasan tarian ini berupa Sirih Kuning yang mempunyai arti “Gadis Belia Nan Elok”. Lirik dari lagu ini mengisahkan tentang pemuda yang sedang mengungkapkan perasaannya pada wanita pujaan hati dan bermaksud ingin bersanding dengannya. Lagu tersebut bergenre pop Melayu dan mempunyai keunikan seperti pantun.

Pola Lantai tari Sirih Kuning

Jika dilakukan secara berpasangan, maka tarian Sirih Kuning menggunakan pola lantai berdua-dua serta menyesuaikan dengan pasangannya masing-masing. Kemudian, bila tarian ini dilakukan oleh penari perempuan saja, biasanya mereka akan menggunakan pola lantai baris berbentuk V atau bisa juga berbaris dengan selang-seling dengan zig-zag.

Namun, pola lantai yang wajib terdapat dalam tarian khas Betawi ini adalah dua baris lurus serta diberikan jarak antar baris.

Dalam hal penataan panggung, tarian ini bisa ditampilkan di lanta, di panggung, atau bisa jugas keduanya. Hal ini dikarenakan saat digunakan dalam prosesi pernikahan, tari Sirih Kuning berperan sebagai ‘pengiring’ yang memberikan jalan pada kedua mempelai untuk melewati para penari. Karena itulah para penari menggunakan jarak antar barisnya sekitar tiga hingga lima meter, sehingga tidak perlu khawatir akan terjadi tabrakan.

Gerakan Tari Sirih Kuning

Tari Sirih Kuning
Foto: de-de facebook.com


Gerakan dasar tari sirih kuning dibagi dalam tiga bagian, yaitu sikap awal, nandak dua, dan juga gerak sembah.

Untuk sikap awal, para penari akan merenggangkan kedua kakinya sehingga dapat membentuk huruf V. Kemudian, penari mengangkat serta merenggangkan kedua tangannya setengah ke atas dan telapak tangan yang menghadap ke atas ataupun depan.

Sedangkan posisi badan, para penari wanita akan berada pada posisi tegap lurus, tapi kaki direndahkan ke bawah. Dan pinggang akan ditonjolkan ke bagian belakang. Ciri khas dari gerakan tari ini yakni mengikuti gerakan hewan bebek, karenanya dinamakan gerakan mendakak. Apabila dilaksanakan secara berpasangan, maka posisi badan dari para penari pria akan doyong ke arah depan.

Dalam sikap awal ini juga kepala para penari harus lurus menghadap ke depan. Sehingga para penonton dapat melihat dengan jelas mimik wajah para penari yang tampil.

Sedangkan gerakan Nandak Dua, para penari akan menggerakkan badannya pada posisi tegap serta sedikit merendah. Kemudian, tangan para penari akan diayunkan ke atas secara bergantian antara kanan dan kiri, gerakan telapak tangan juga berupa membuka dan menutup.

Sedangkan bagian kaki, mereka akan bergerak melangkah secara bergantian antara yang kanan dan kiri untuk  mengikuti gerakan tangan. Lantas, mereka akan kembali pada posisi awal secara bergantian dengan posisi mengayunkan kaki ataupun seperti menggenjot.

Para penari juga akan melakukan gerak kepala dengan berlenggok untuk mengikuti gerakan tangan. Dan semua gerakan tarian ini dilakukan dengan hitungan 4 x 8.

Gerakan Sembah, dalam tari Sirih Kuning yakni salah satu kaki akan dilipat ke bawah sejajar dengan lantai seperti posisi sedang duduk bersimpuh. Sedangkan kaki lainnya akan menekuk seperti orang yang sedang memberikan sembah. Gerakan ini diikuti dengan gerakan ujung tangan yang menyatu ke arah depan.

 

Itulah berbagai hal yang berkaitan dengan Tari Sirih Kuning yang masih dilestarikan hingga kini. Dan sudah semestinya kita mulai belajar untuk mengenali dan memahami berbagai tarian yang dimiliki oleh negara Indonesia agar budaya yang telah ada sejak zaman dahulu ini tidak tergerus oleh zaman yang kian berkembang.

Share with your friends

12 komentar

  1. Pada kemana nih kog pada blm hadir...

    BalasHapus
    Balasan
    1. lagi pada nyari wangsit buat bikin konten bang hihihi

      Hapus
    2. Sinyal ngadat-ngadat 🤣
      Kabel sinyal dibawah laut dimakan hiu 🤣

      Hapus
    3. halah halah, alesan banget sih kwkwkw. makanya ganti jaringan haha

      Hapus
    4. 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

      Hapus
  2. Iya baru dengar tari sirih ini, thanks nona sudah berbagi.

    Dari sekian banyak tari yg familiar ditelinga cuma tari bali 🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya nih baru kali ini denger nama tarian sirih, biasanya yg sering kudengar sabun sirih

      Hapus
    2. Bang Jaey, masama, sini bayar dulu sama nona manis ini kwkwkw
      humh aku juga kalo gak baca" ya gak akan tau hehe..


      bang Budi, hayoooo taunya sabun sirih muluuuu jangan-jangaaannnnnnnnnn

      Hapus
  3. Tarian sirih kuning, biasanya daun sirih kan hijau ya, kenapa bukan tarian sirih hijau aja.😅

    BalasHapus
    Balasan
    1. karena kuning makanya gak hijau haha bener toh

      Hapus
  4. Kemarin pas UTS anakku, ini kayaknya ada di buku PLBJ mereka deh, ttg tarian sirih kuning ini :).

    Itulah kayanya Indonesia ya mba. Tarian daerahnya buanyaaak, tapi semua memiliki arti, bukan sekedar asal gerak. Dulu Krn aku besarnya di Aceh, jadi yang dipelajarin tarian khas Aceh dan sejarahnya. Sayangnya banyak yg lupa mba 😔. Makanya seneng deh, anak2 yg skr ttp belajar ttg tarian daerah begini di sekolahnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Kak.
      Indonesia tuh kaya seni, budaya, adat istiadat, tradisi, tp karena kemodernan, kkta jadi kurang paham atau malah gak tau.


      Iya, skrang emang ada, kak.
      Anak2 smp dsni juga sering tany. Ini jd inspirasiku buat nulis. Supaya kita sama-sama belajar mengetahui tradisi, seni, dan budaya di Indonesia.

      Seenggaknya, kita tau walaupun gak bsa nerapinnya.

      Wowww terus skrang kakak di mana? Tarian aceh juga fenomenal semua😍aku suka liat di youtube² tarian dari daerah Aceh😍😍😍

      Hapus

Hi! Aku Keza Felice (Content Writer & Ghost Writer -- SEO Content) juga Penulis Novel. Terima kasih sudah mampir. Untuk Pemesanan Artikel atau kerja sama silakan kirim pesan ke Instagram @Keza236_queen atau email: Kezafelice@gmail.com. Sebagai pertimbangan silakan cek halaman About dan Achievement.

Notification
Selamat Datang di Blog Keza Queen.
Done